Your tagboard codes here.
cbox recommended. Width: 350px.
![]() |
cause cold
nostalgia
chills me to the bones
|
![]()
Your tagboard codes here.
cbox recommended. Width: 350px. |
![]()
just about Bogor and Surabaya. Fufufu and Reha. .
|
![]() yuni kak MAORA babang wayan onichan mamah NYAN om RAPE YOU kak NAA |
|
![]() SEPERTI APA BENTUK KEADILAN ITU?
Hari
itu malam tampak cerah, seperti biasa saat pulang kerja langsung
kuambil hp ku. Dan ternyata apa yang kuharapkan muncul juga, tampak
sebuah pesan muncul di layar hp ku.
"Ini pasti darinya",
gumamku dalam hati, akupun tidak sabar untuk menekan tombol OK
diponselku untuk membaca sms itu. namun diluar dugaan ternyata sms itu
datang bukan dari orang yang kuharapkan. seseorang dari masa lalu yang
dulu pernah menenggelamkan aku.
"Assalamualaikum, seperti
semut yang selalu menyapa saat saling bertemu, maka sesibuk apapun diri
ini aku menyempatkan diri untuk mengirimkan sms ini, jika anda terlalu
sibuk dan tidak sempat membalas sms ini cukup dengan tersenyum, itu
sudah cukup buatku", dada ini berdegub dengan kencang saat sms itu
terpampang dilayar hp ku. sebuah sms yang menurutku pasaran dan sudah
banyak beredar. tapi jantung ini tetap saja berdetak kencang. aku segera
meletakkan hp ku kemudian menghela nafas panjang. Aku tahu yang
kurasakan ini salah, karena saat ini aku sudah memiliki seseorang yang
sangat sayang denganku. Namun aku tetap membalasnya untuk sekedar
menghormatinya sebagai seseorang yang pernah tinggal di hatiku. Hari itu
dia tampak sedang bersedih, dan benar saja ternyata dia sedang bersedih
dengan kekasih yang dulu pernah dipilihnya itu. Dan disinilah bagian
yang tidak aku suka, dia mengungkit - ungkit kembali semua hal indah
yang pernah kita alami. Aku berusaha mati - matian untuk menahan
perasaanku. Aku tidak mau menyakiti orang yang saat ini bersamaku. Orang
yang percaya padaku untuk menjaganya. Akupun untuk memutuskan
perbincangan ini secepatnya, karena jika diteruskan maka
perselingkuhanlah yang akan timbul. Dia juga menanyakan "apakah rasa itu
masih ada untukku?". Dengan hati yang berat aku menjawab "ya. perasaan
itu masih ada untukmu". Dia tampak begitu gembira dan memintaku untuk
keluar bersamanya untuk sehari saja.
Disinilah dilema itu
bermula, disatu sisi aku ingin mengulang masa - masa indah bersamanya,
namun disatu sisi aku sudah memiliki pasangan yang sangat sayang
denganku. Lama aku terdiam, dadaku semakin sesak menahan semua ini. jauh
didalam hati ini aku rindu masa - masa bersamanya, disaat kita berjalan
di rerumputan hijau, berfoto bersama. Aku rindu setiap cerita -
ceritanya tentang hidupnya. Saat aku menolak untuk diajaknya keluar
diluar dugaan da dia datang ke tempat kerjaku, untungnya saat itu
operator yang lain sudah datang dan aku bisa menemaninya. Awalnya dia
hanya ingin dicarikan bahan untuk persentasi bimbingan pendidikan. Tapi
waktu yang diperlukan untuk download sangat lama, aku bingung harus
berbuat apa. Sejak pertama aku datang dan duduk di sebelahnya dia sama
sekali tidak mau memandangku, mungkin karena aku terlalu buruk rupa kali
ya.
Disela - sela perbincangan kami dia kembali
menanyakan hal itu, "Apakah rasa itu masih ada untukku?", lama aku
terdiam untuk menjawabnya, dan jawaban yang sama pun kuberikan padanya.
Dia juga kembali memintaku untuk keluar bersamanya,"hanya untuk sehari
dan sekali saja". Aku benar - benar bingung harus bilang dengan cara
bagaimana, dia mengatakan semua itu tanpa pernah memandangku.Seperti
inikah wujud Dunia?, diasat kita dekat ada banyak hal yang ingin
menjauhkan kita, dan disaat kita jauh ada banyak hal pula yang ingin
mendekatkan kita.
Karena aku tak kunjung menjawab akirnya
dia memalingkan wajahnya dan berani memandangku, dan justru yang
dilakukannya ini membuatku semakin bertambah bingung. "Ya, jika nanti
ada waktu aku akan sms kamu", dan setelah aku mengatakan itu aku kembali
bisa melihat senyumnya. Entah apa yang dirasakannya saat itu, hanya
ucapan terima kasih yang keluar dari mulutnya.
Dan satu
hal yang ku tahu semua ini salah, lagipula ini bukan pertama kalinya dia
seperti itu, dulu aku bisa tenang menenaminya karena aku masih sendiri.
Tapi sekarang semuanya sudah berbeda. Yang aku tahu jika aku melakukan
hal ini akan ada banyak orang yang terluka.
sebelum semua
ini terjadi lebih jauh maka aku putuskan untuk mengakhiri semu ini. Aku
tidak mau berurusan dengan yang namanya perselingkuhan. Sesuka apapun
aku dengannya, pasanganku saat ini lah yang selalu menemaniku, dialah
yang menjadi tempatku bersandar saat aku lelah dan menjadi semangatku
untuk bangkit saat aku sedang terjatuh.
satu hal yang ada di
otakku adalah aku tidak mau melukai pasanganku. Aku putuskan semua
komunikasi dengannya dan tidak pernah menghiraukan sms darinya. Aku
berpikir bahwa inilah yang terbaik demi hubunganku dengan pasangaku. Aku
sangat takut dia terluka, aku sangat takut dia bersedih karena hal
semacam ini. Dan sepertinya hal yang kulakukan ini membuahkan hasil. Dia
berhenti menghubungiku, entah capek sendiri atau bagaimana aku juga
tidak tahu. Yang jelas apa yang kulakukan ini ini membuahkan hasil.
Namun...........,
Dunia
ini memberiku hadiah yang sangat tidak terduga, pasanganku yang dulu
kujaga mati - matian agar tidak terluka justru malah menusukku dari
belakang. Dulu aku berusaha agar perselingkuhan ini tidak terjadi, tapi
sekarang justru dia malah terang - terangan selingkuh di belakangku.
Untuk pertama kalinya aku bisa memaafkannya, namun maaf itu hanya sia -
sia, maaf itu tidak sedikitpun bisa mengubahnya. Dia mengulangi
perselingkuhan itu terus menerus, Hingga akhirnya aku harus melakukan
hal itu...
Aku memutuskan untuk mengakhiri hubunganku dengannya.
marah, sedih, sakit, kecewa, bercampur jadi satu....
kehidupanku berantakan, semua impianku bersamanya hancur sudah....
orang yang selama ini kujaga untuk tidak terluka justru malah melakukan hal seperti ini.
masih
teringat jelas bagaimana perbincangan antara dia dan orang yang kini
bersamanya itu, semua hal yang dulu dikatakan padaku kini juga dikatakan
pada orang itu, aku jadi menyesal kenapa aku harus lihat isi sms itu.
Saat
aku memutuskannya, dia memakiku habis - habisan, menganggapku orang
paling kejam, entah apa yang ada dipikirannya saat itu. Namun yang jelas
aku melakukan semua itu bukan karena aku membencinya.
Sekarang semuanya sudah berakhir.
Dan sekarang dia sudah bahagia bersama orang pilihannya itu,
mau tidak mau aku harus merelakannya,
Sulit untuk melupakan segala hal yang terjadi.
aku berusaha untuk tegar menghadapi semua ini.
teringat sebuah kalimat yang diucapkan oleh salah seorang sahabatku.
"Sebutir beras yang kita buang, kelak akan diminta pertanggungjawabannya"
aku
percaya bahwa Allah itu adil, dan suatu saat nanti keadilan itu akan
datang padaku. Walaupun aku sendiri juga tidak tahu hal yang aku alami
ini bisa dibilang adil atau tidak. Yang jelas aku pernah berjanji di
depan air mata ibuku bahwa aku tidak akan pernah menyakiti perempuan,
dan hingga detik ini aku berusaha untk memenuhi semua itu. Dan ditambah
lagi akan janjiku pada seseorang yang pertama kali mengajiriku tentang
cinta, bahwa apapun keadaanya aku tidak boleh untuk membenci. Janji
yangsangat mudah untuk diucapkan, namun pada kenyataannya sangat sulit
untuk di lakukan...
Entah apa yang akan terjadi dengan
masa depanku kelak, aku akan tetap berusaha untuk tersenyum...., Untuk
bisa mengawali segalanya,....
seperti sebelum segalanya dimulai...
back to top?
|