AI, Kisah 1

"Pertemuan di Pesta Dansa"

disuatu waktu di suatu tempat di sudut dunia ini, di kota kecil yang rindang akan pepohonan, dan sejuknya gemericik angin. Disalah satu rumah, tampak seorang gadis sedang sibuk di depan cermin. Saking sibuknya sampai - sampai suara ketukan pintu tidak di dengarnya.

"Ai, cepaaaaat, lama amat ...!!!, kita sudah terlambat ....!!!", teriak seseorang. Mendengar suara itu, Ai segera merapikan meja rias nya lalu segera membuka pintu.

"Sei, kamu kok disini..?", tanya Ai yang bingung melahat cowok yang selama ini menjadi sahabatnya itu sudah rapi dengan jas hitam yang keren.

"Ayo berangkat....", seru Sei sambil menarik lengan Ai, namun saat menarik lengan Ai, tiba - tiba kaki Sei terpeleset dan jatuh tersungkur kearah Ai, alhasil bibir Sei bersarang di bibir Ai seketika itu juga.

Plaaak~~!!!!!

sebuah tamparan keras bersarang di pipi Sei.

"Sei Gila.....!!!", teriak Ai seketika itu juga. Ai kemudian berdiri dan berlari keluar, sementara Sei masih sibuk mengusap - usap pipinya. tidak lama kemudian Sei berdiri dan segera berlari untuk mengejar Ai. Sei takut Ai marah padanya, saat dijalan Sei menghentikan langkah Ai dan meminta maaf. namun alangkah kah kagetnya Sei saat dia minta maaf pada Ai.

"Aku nggak marah kok Sei,..", jawab Ai dengan penuh senyum. melihat kata - kata Ai, jantung Sei bergetar hebat. Sei tahu sahabatnya itu adalah orang yang baik. dan akhirnya mereka berdua melanjutkan perjalanan menuju ke pesta dansa.

Suasana yang meriah tampak di pesta itu, gemerlap lampu dan alunan musik yang melantun lembut membuat siapa saja yang ada di sana tidak ingin beranjak dari tempat itu. Ai berkali - kali mengajak sei berdansa, namun Sei tetap menolak dan tidak mau berdansa dengan Ai. Karena merasa tidak diperhatikan Ai memutuskan untuk duduk seorang diri. Melihat hal itu Sei merasa menyesal, sebenarnya sei sangat ingin berdansa dengan Ai, namun karena gengsi Sei terpaksa menolak ajakan Ai. lama sudah waktu berjalan berjalan, Sei yang tidak tega melihat Ai duduk seorang diri di pesta yang ramai itu bermaksud untuk menghampirinya, namun tiba - tiba seisi ruangan menjadi sunyi. Dari arah tangga muncul seseorang dengan langkah yang perlahan, semua mata memandang takjub ke arah orang tersebut, terutama bagi para gadis, karena yang berjalan itu bak Pangeran yang sangat rupawan. katampananya menyihir setiap gadis yang di lewatinya. namun alangkah kagetnya Ai saat orang itu berhenti di depanya, kemudian mengulurkan tanganya. Ditengah kebingunganya Ai menerima uluran tangan itu, kemudian bersama alunan musik yang bergema di seluruh ruangan itu, Ai dan Pangeran itu berdansa dengan lembutnya. Semua mata memandang kagum serta iri pada mereka berdua, konta Ai dan orang itu menjadi pusat perhatian di pesta dansa itu.

Entah kenapa Sei sangat tidak suka saat melihat itu semua, Sei merasa sangat tidak suka melihat Ai berdansa dengan romanya bersama orang tidak di kenal itu. Semua orang menikmati pesta itu dengan pasanganya masing - masing, kecuali Sei. Kini hanya dia seorang yang duduk diam dan terpaksa melihat Ai yang sedang berdansa.

malam semakin larut, akhirnya pesta itu pun selesai. Sei dan Ai berjalan menyusuri trotoar jalan dengan wajah yang lesu. Sepanjang perjalanan Sei hanya diam saja, sementara ai dengan asyiknya bercerita panjang lebar tentang dansanya bersama orang yang tak di kenalnya itu. Didalam hati sei bersumpah, dia akan mencari tahu siapa orang itu, bagaimanapun caranya Sei akan menemukan orang yang telah membuatnya kesal sepanjang pesta dansa tadi.

sekarang saatnya kembali membuka kalender baru.....

kalalupun tempat itu sudah tidak ada, namun kenangan itu pasti masih tersimpan disetiap pemiliknya..

[Exeria Reha : Back ^^]